berbagi cerita membuka cakrawala

Breaking

Post Top Ad

Your Ad Spot

Jumat, 25 Juli 2025

Mengajar Pelatihan Koding dan Kecerdasan Buatan untuk Guru : Pengalaman Seru Mengajar AI di Karimun

Pada tanggal 21–25 Juli 2025, saya mendapat kehormatan menjadi pemateri dalam Program Pelatihan Koding dan Kecerdasan Buatan (KKA) yang diselenggarakan oleh Kantor Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Provinsi Kepulauan Riau. Kegiatan ini dilaksanakan di SMAN 1 Karimun dan diikuti oleh para guru SMA dan SMK dari berbagai sekolah di Kabupaten Karimun. Bersama fasilitator lainnya, Kang Narno, kami mendampingi para guru untuk mengenal lebih dekat dunia pemrograman (coding) dan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) dalam konteks pendidikan. Pelatihan ini bukan sekadar ajang berbagi ilmu teknis, tapi juga menjadi ruang tumbuh bersama, di mana semangat belajar dan keingintahuan para guru begitu terasa.



Baca juga : TOT AI untuk Guru: Mempersiapkan Literasi AI dan Pengajaran Etis di Kelas


Pelatihan Koding untuk Guru: Menembus Batas Usia dan Pengalaman

Salah satu hal paling mengesankan dari pelatihan ini adalah keberanian para guru dalam menghadapi hal baru. Banyak di antara mereka yang sebelumnya belum pernah menyentuh dunia pemrograman sama sekali. Namun itu tidak menjadi penghalang. Kami memulai dengan pengenalan dasar-dasar coding menggunakan bahasa pemrograman yang sederhana, lalu melanjutkan ke materi praktis seperti membuat aplikasi kecil dan memahami logika pemrograman dasar.

Setelah itu, pelatihan beralih ke topik kecerdasan buatan. Kami membahas bagaimana AI bekerja, mengenalkan konsep seperti machine learning, chatbot, dan sistem rekomendasi. Saya juga memperlihatkan bagaimana kecerdasan buatan dapat digunakan langsung dalam kegiatan belajar-mengajar, mulai dari kuis otomatis, sistem penilaian berbasis AI, hingga pengolahan data siswa secara efisien.


Antusiasme Guru-Guru Karimun yang Luar Biasa

Yang membuat saya pribadi sangat terkesan adalah semangat tinggi para peserta. Meski materi cukup menantang dan padat, para guru menunjukkan antusiasme yang luar biasa. Mereka aktif berdiskusi, bertanya, dan tidak ragu mencoba langsung berbagai proyek kecil yang kami siapkan.

Banyak peserta mulai merancang ide pembelajaran yang terintegrasi teknologi. Ada yang membuat kuis interaktif dengan Python, ada pula yang menyusun skenario pembelajaran berbasis chatbot untuk mengasah kemampuan siswa secara mandiri. Melihat kreativitas mereka, saya semakin yakin bahwa guru adalah agen perubahan sejati, apalagi ketika diberi ruang dan akses terhadap teknologi terkini.


Refleksi: Teknologi sebagai Jembatan, Bukan Penghalang

Mengajar pelatihan koding dan kecerdasan buatan untuk guru bukan hanya soal menyampaikan materi teknis. Saya belajar banyak dari proses ini — bahwa semangat belajar tak mengenal usia, dan bahwa teknologi bisa menjadi jembatan penghubung antara generasi.

Guru bukan hanya pengajar, tapi juga pembelajar. Dengan membuka diri terhadap perkembangan teknologi, para guru di Karimun membuktikan bahwa dunia pendidikan kita sedang bergerak ke arah yang positif.

Saya sangat berterima kasih kepada para guru yang telah mengikuti pelatihan ini dengan penuh semangat dan pikiran terbuka. Terima kasih juga kepada tim GTK Provinsi Kepulauan Riau yang telah merancang program ini dengan baik dan memberi ruang tumbuh bagi para pendidik di daerah.

Semoga pelatihan seperti ini terus berlanjut dan menjangkau lebih banyak guru di berbagai wilayah. Karena masa depan pendidikan tidak hanya membutuhkan teknologi canggih, tetapi juga pendidik yang siap beradaptasi dan terus belajar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar


Post Top Ad

Your Ad Spot