berbagi cerita membuka cakrawala

Breaking

Post Top Ad

Your Ad Spot

Minggu, 02 Agustus 2020

Selamat Datang TikTok

Beberapa waktu lalu akhirnya saya memutuskan untuk menginstall aplikasi TikTok di smartphone saya.  Sebenarnya sudah lama saya tahu aplikasi ini namun saya tidak begitu tertarik dengan aplikasi tersebut.  

Kurang lebih ada dua alasan kenapa awalnya saya tidak begitu tertarik untuk menggunakan aplikasi ini. Pertama, karena saya tidak terlalu suka terpublish, apalagi kebanyakan videonya harus joget-joget mengikuti irama lagu tertentu. Duh saya sih aslinya pengen jogetnya cuma ya kale harus direkam dan diupload itu rasanya kurang percaya diri saya. Maklum gak pandai jogget. hehehee

Alasan kedua adalah adanya pemberitaan yang menyampaikan bahwa aplikasi ini dianggap cukup berbahaya terhadap pelanggaran privasi pengguna. Maklum saja, ini adalah aplikasi buatan negara komunis Tiongkok (baca: Cina) sehingga faktor pelanggaran privasi merupakan hal yang ditakutkan karena di negara tersebut semua diatur oleh Pemerintahnya dan kegiatan warganya diawasi secara ketat baik secara langsung maupun di dunia maya. 

Selain pelanggaran privasi, sebagaimana dikutip dari nextren.com TikTok bahkan dianggap dapat mengintip password dan rekening yang ada di memori hp. Duh, serem deh kalau merita ini beneran.

Dengan alasan tersebutlah yang membuat saya semakin tidak tertarik untuk menginstall aplikasi ini. Namun beberapa waktu lalu tetiba istri saya bilang kalau banyak para selebgram yang beralih dari instagram kemudian fokus mengembangkan content di TikTok. 

Bukan karena saya merasa sebagai selebgram sehingga harus ikut-ikutan untuk pindah platform, namun  pernyataan itu membuat saya semakin penasaran dengan aplikasi "komunis" ini. 

Memang selain males untuk jogged-joget (karena masih kaku) ataupun takut dengan pelanggaran privasi, saya pribadi cukup takjub dengan aplikasi ini. TikTok itu membuat para editor video dan programer (amatiran kayak saya) pada geleng kepala. 

Yah, Gimana gak geleng kepala yah. Dengan Tiktok, orang bisa bikin video dengan filter macam-macam cukup sekali pencet. Mau jadi mulus, tingat pencet. Mau jadi hewan, tingat pencet. Mau dimix juga tinggal pencet. Memang brengsr** ini aplikasi, bikin rusak generasi bangsa. hahahahahaa

Ya, begitulah ceritanya. Intinya dengan berbagai basa-basi diatas akhirnya saya install TikTok "jahanam" itu di smartphone saya. Bahkan saya juga join sebagai penggunanya. Gak tahu nanti mau saya isi dengan aparan, yang pasti selamat datang TikTok. Semoga kita bisa bersinergi untuk meningkatkan rejeki. hehehehehehe

Tidak ada komentar:

Posting Komentar


Post Top Ad

Your Ad Spot